Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Psikolog dan Psikiater seringkali dianggap sebagai profesi sama. Ada beberapa perbedaan Psikolog dan Psikiater yang harus diketahui.

Bagi beberapa orang yang mungkin masih awam, profesi Psikolog dan Psikiater terkadang masih membuat rancu.

Banyak orang yang menganggap keduanya adalah profesi yang sama.

Kedua profesi ini sebenarnya sama-sama terjun di bidang yang menangani kejiwaaan manusia.

Perbedaan Psikolog dan Psikiater
Perbedaan Psikolog dan Psikiater (shutterstock)

Namun dalam beberapa hal, ada batas-batas tertentu yang melibatkan kode etik sehingga kedua profesi ini menjadi berbeda.

Untuk meluruskan kesalahpahaman dan sebagai pengetahuan, berikut ini penjelasan tentang perbedaan profesi Psikolog dan Psikiater.

Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Psikiater

Untuk menjadi Psikiater, seseorang harus menempuh pendidikan S-1 Kedokteran. Ketika lulus maka akan menyandang gelar S.Ked.

Setelah lulus S-1 Kedokteran, harus melanjutkan mengambil Pendidikan Spesialis Psikiatri.

Dan ketika lulus akan menyandang gelar Sp.KJ (Spesialis Kedokteran Jiwa). Jadi, Psikiater adalah seorang dokter spesialis kejiwaan.

Karena Psikiater adalah dokter, maka Psikiater berhak meresepkan obat kepada pasiennya (farmakoterapi).

Namun Psikiater tidak boleh menggunakan alat tes psikologi berbasis klinis seperti tes-tes proyektif.

Perbedaan Psikolog dan Psikiater
Gambaran Psikiater menangani pasien

Psikiater cenderung merawat orang yang membutuhkan pertimbangan kebutuhan medis, psikologis dan sosial mereka. Ini biasanya orang dengan kondisi kompleks, misalnya:

  • Depresi berat.
  • Skizofrenia.
  • Gangguan bipolar.
  • Seseorang yang telah mencoba bunuh diri atau memiliki pikiran untuk bunuh diri biasanya akan diperiksa oleh psikiater.

Baca juga: 21 Prospek Kerja Psikologi dan Besaran Gajinya

Psikolog

Perbedaan Psikolog dan Psikiater
Gambaran Psikolog menangani klien

Untuk menjadi Psikolog, seseorang harus menempuh pendidikan S-1 Psikologi dan ketika lulus mendapatkan gelar S.Psi.

Setelah itu harus melanjutkan S-2 Pendidikan Profesi Psikolog dan ketika lulus akan mendapatkan gelar M.Psi.

Setelah berhasil lulus S-2 Profesi Psikolog, maka akan memperoleh lisensi sebagai seorang Psikolog.

Psikolog berhak memberikan perawatan klinis seperti terapi, konseling dan berbagai jenis Psikoterapi kepada kliennya.

Psikolog tidak berhak memberikan resep obat-obatan pada kliennya. Namun Psikolog berhak dan boleh menggunakan alat tes psikologi berbasis klinis seperti tes-tes proyektif, contohnya Tes Rorschach.

Psikolog lebih cenderung melihat orang dengan kondisi yang dapat dibantu secara efektif dengan perawatan psikologis. Ini termasuk menangani masalah perilaku, kesulitan belajar, depresi dan kecemasan.

Dari penjelasan di atas, yang membedakan antara Psikolog dan Psikiater adalah:

PsikiaterPsikolog
Lulusan kedokteran spesialis PsikiatriLulusan pendidikan profesi Psikolog
Berhak meresepkan perawatan obat kepada pasien (farmakoterapi)Berhak memberikan perawatan klinis seperti terapi, konseling dan Psikoterapi
Memiliki kompetensi untuk mendiagnosis gangguan mental dan pengobatannyaMemiliki kompetensi untuk melakukan tes psikologi
Gelar Psikiater adalah Sp.KJ (Spesialis Kedokteran Jiwa)Gelar Psikolog adalah M.Psi (Magister Psikologi)
Menggunakan pendekatan secara medisMemakai pendekatan non-medis
Menangani pasienMenangani klien
Mendiagnosis penyakit, mengelola perawatan, dan menyediakan berbagai terapi untuk penyakit mental yang kompleks dan seriusFokus memberikan Psikoterapi (terapi bicara) untuk membantu klien

Baca juga: Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Kesimpulan

Bagaimana, apakah Anda sudah paham apa perbedaan Psikolog dan Psikiater? Banyak hal yang nampak sekali memperlihatkan perbedaan dua profesi ini.

Hal utama yang membedakan antara Psikolog dan Psikiater adalah:

  • Latar belakang pendidikan.
  • Kewenangan yang dimiliki.
  • Kompetensi.
  • Bidang yang ditangani.
Danar Virdaus

Danar Virdaus

Lulusan Teknik Informatika yang sudah berkecimpung di dunia internet sejak 2002. Penikmat kopi, tertarik pada content writing dan blogging.