Topologi Bus

Apa itu topologi Bus? Berikut penjelasan lengkap termasuk karakteristik, kelebihan dan kekurangan serta seperti apa cara kerjanya.

Apa itu Topologi Bus?

Topologi bus adalah suatu bentuk struktur jaringan komputer di mana semua perangkat terhubung ke satu saluran atau jalur komunikasi utama yang disebut “bus.”

Dalam topologi ini, semua perangkat berbagi jalur komunikasi yang sama untuk mentransmisikan data.

Gambar Topologi Bus
Gambar Topologi Bus

Jika sebuah perangkat ingin mengirimkan data, data tersebut akan dikirimkan ke jalur bus yang dapat diakses oleh seluruh perangkat dalam jaringan.

Cara Kerja Topologi Bus

Berikut adalah langkah-langkah dasar cara kerja topologi bus:

1. Inisiasi Jaringan

Jaringan bus dimulai dengan inisiasi jalur komunikasi tunggal atau “bus” yang diakses oleh seluruh perangkat dalam jaringan.

2. Koneksi Perangkat

Setiap perangkat terhubung langsung ke jalur bus menggunakan konektor atau titik akses yang sesuai.

3. Akses Bersama

Semua perangkat memiliki akses bersama ke jalur bus. Mereka dapat mengakses dan mendengarkan data yang dikirimkan ke bus oleh perangkat lain.

4. Pertukaran Data

Ketika suatu perangkat ingin mengirim data, perangkat tersebut menyertakan alamat tujuan dalam paketnya dan mengirimkannya ke jalur bus.

5. Pengecekan Keberadaan Data

Sebelum mengirim data, perangkat melakukan pengecekan untuk memastikan tidak ada perangkat lain yang sedang menggunakan bus.

Ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection).

6. Pengiriman Data

Jika bus sedang tidak digunakan, perangkat mengirimkan data ke bus dalam bentuk sinyal elektrik atau optik.

7. Penerimaan Data

Semua perangkat dalam jaringan mendengarkan data yang dikirimkan ke bus. Jika alamat tujuan data sesuai dengan alamat perangkat tersebut, perangkat menerima dan memproses data tersebut.

8. Konflik atau Kollision

Jika ada dua atau lebih perangkat yang mencoba mengirim data secara bersamaan, dapat terjadi konflik atau kollision.

Perangkat mendeteksi kollision ini dan menunggu sebelum mencoba mengirim data lagi.

9. Isolasi Kegagalan

Jika terjadi kegagalan pada jalur bus, seperti pemutusan kabel atau kerusakan, perangkat yang terhubung ke sisi yang terputus akan kehilangan konektivitas.

10. Bi-Directional Communication

Komunikasi di jalur bus bersifat bi-directional, yang berarti data dapat dikirim dan diterima dalam kedua arah di jalur bus.

Baca juga: Jenis-jenis Server

Kelebihan Topologi Bus

Topologi bus memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya menjadi pilihan yang baik dalam beberapa situasi.

Topologi Bus

Berikut adalah beberapa kelebihan dari topologi bus:

  • Sederhana dan Mudah Dikelola:
    • Desain topologi bus relatif sederhana, membuatnya mudah untuk diimplementasikan dan dikelola.
    • Penambahan atau penghapusan perangkat dapat dilakukan tanpa mempengaruhi seluruh jaringan.
  • Biaya Implementasi Rendah:
    • Topologi bus cenderung memiliki biaya implementasi yang rendah karena membutuhkan sedikit peralatan dan kabel.
    • Cocok untuk lingkungan dengan anggaran terbatas.
  • Fleksibilitas Instalasi:
    • Instalasi perangkat baru atau penambahan perangkat dapat dilakukan dengan mudah tanpa memerlukan perubahan besar dalam konfigurasi jaringan.
  • Kemudahan Pemeliharaan:
    • Pemeliharaan sederhana karena perangkat dapat ditambahkan atau dihapus tanpa mempengaruhi operasi seluruh jaringan.
    • Pemeliharaan individu perangkat dapat dilakukan tanpa mengganggu yang lain.
  • Pertukaran Data Setengah Duplex:
    • Pertukaran data dalam mode setengah duplex, di mana perangkat hanya dapat mengirim atau menerima data pada satu waktu, memungkinkan pengelolaan konflik atau kollision.
  • Keandalan dalam Jaringan Kecil:
    • Keandalan tinggi dalam lingkungan jaringan yang relatif kecil dan memiliki jumlah perangkat yang terbatas.
  • Penggunaan Kabel yang Terkendali:
    • Meskipun mungkin memerlukan lebih banyak kabel dibandingkan topologi lain, biaya kabel dapat dikendalikan dengan baik, terutama dalam skala jaringan kecil hingga menengah.
  • Pemahaman Konsep Dasar:
    • Konsep dasar topologi bus mudah dipahami oleh banyak orang, bahkan oleh mereka yang tidak memiliki pengetahuan teknis yang mendalam.
  • Bi-Directional Communication:
    • Komunikasi di jalur bus bersifat bi-directional, memungkinkan pengiriman dan penerimaan data dalam kedua arah di jalur yang sama.

Baca juga: Pengertian Komputer Server

Kekurangan Topologi Bus

Topologi bus memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memilihnya untuk suatu jaringan.

Berikut adalah beberapa kekurangan dari topologi bus:

  • Ketergantungan pada Pusat:
    • Kegagalan pada jalur bus (pusat) dapat menyebabkan seluruh jaringan terganggu.
    • Jika bus rusak atau mati, komunikasi antar perangkat tidak dapat terjadi.
  • Skalabilitas Terbatas:
    • Skalabilitas topologi bus terbatas oleh kapasitas jalur bus. Penambahan perangkat atau peningkatan trafik dapat mengakibatkan performa yang buruk.
  • Keterbatasan Jarak:
    • Jarak yang dapat ditempuh oleh sinyal dalam topologi bus dapat terbatas, tergantung pada jenis media transmisi yang digunakan (misalnya, kabel coaxial).
  • Kegagalan pada Jalur Bus:
    • Kegagalan pada jalur bus, seperti pemutusan kabel atau kerusakan pada media transmisi, dapat menyebabkan seluruh jaringan terputus.
  • Bi-Directional Communication Terbatas:
    • Meskipun topologi bus mendukung komunikasi bi-directional, data hanya dapat dikirim atau diterima pada satu waktu tertentu (setengah duplex).
  • Keamanan yang Rendah:
    • Keamanan topologi bus rendah karena semua perangkat dapat melihat dan mengakses data yang dikirim ke bus.
    • Pemantauan atau penyadapan data relatif mudah dilakukan.
  • Kinerja Menurun Seiring Penambahan Jumlah Perangkat:
    • Semakin banyak perangkat yang terhubung ke bus, semakin banyak konflik atau kollision yang mungkin terjadi, menyebabkan kinerja menurun.
  • Pemeliharaan Sulit pada Jaringan Besar:
    • Pada jaringan besar, pemeliharaan rawan menjadi sulit karena konfigurasi dan identifikasi perangkat yang terhubung ke bus.
  • Kerumitan Identifikasi dan Pemecahan Masalah:
    • Identifikasi dan pemecahan masalah bisa menjadi rumit karena setiap perangkat dapat terpengaruh oleh masalah di jalur bus.
  • Pemisahan Logis yang Terbatas:
    • Terbatasnya pemisahan logis antar kelompok perangkat karena semua perangkat berbagi satu jalur komunikasi.
  • Keterbatasan Kecepatan:
    • Kecepatan transmisi data dalam topologi bus bisa terbatas, terutama jika banyak perangkat aktif secara bersamaan.

Baca juga: Manfaat Jaringan Komputer

Jenis Kabel Topologi Bus

Secara umum, jenis kabel yang digunakan pada topologi bus adalah kabel coaxial.

Ada dua jenis utama kabel coaxial yang sering digunakan dalam topologi bus:

Thinnet (10BASE2):

  • Kabel Thinnet memiliki diameter yang lebih kecil dibandingkan Thicknet, sehingga sering disebut sebagai “thin coax.”
  • Standar jaringan yang menggunakan Thinnet termasuk Ethernet 10BASE2.
  • Kabel ini dapat fleksibel dan mudah dipasang, membuatnya cocok untuk penggunaan dalam topologi bus.

Thicknet (10BASE5):

  • Kabel Thicknet, juga dikenal sebagai “thick coax,” memiliki diameter yang lebih besar dibandingkan Thinnet.
  • Standar jaringan yang menggunakan Thicknet termasuk Ethernet 10BASE5.
  • Kabel ini lebih kaku dan sulit dipasang dibandingkan Thinnet, tetapi dapat menangani jarak yang lebih panjang.

Permasalahan yang Timbul pada Jalur Utama Topologi Bus

Pada umumnya, permasalahan yang timbul pada jalur utama topologi bus adalah:

1. Kegagalan Pada Jalur Bus

Jika terjadi kegagalan pada jalur bus, seperti pemutusan kabel atau kerusakan pada media transmisi, seluruh jaringan dapat terganggu.

Kegagalan ini dapat menyebabkan isolasi sejumlah perangkat dari jaringan.

2. Kolisi atau Kollision

Kollision terjadi ketika dua atau lebih perangkat mencoba mengirim data secara bersamaan di jalur yang sama.

Hal ini dapat terjadi karena sinyal dari satu perangkat bertabrakan dengan sinyal dari perangkat lain. Kollision dapat mengakibatkan gangguan dan penurunan kinerja jaringan.

Untuk mengatasinya, umumnya digunakan metode CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection).

3. Terminasi yang Buruk

Jika terminasi resistor pada kedua ujung jalur bus tidak diatur dengan baik, dapat terjadi pantulan sinyal yang menyebabkan distorsi dan ketidakstabilan pada jalur bus.

4. Gangguan Elektromagnetik

Gangguan elektromagnetik dari perangkat elektronik lain atau interferensi dapat memengaruhi transmisi data pada jalur bus.

Penggunaan kabel koaksial dapat membantu mengurangi dampak gangguan ini, tetapi risikonya tetap ada.

5. Gangguan atau Kerusakan Fisik

Gangguan fisik seperti pemutusan kabel, kerusakan fisik pada konektor, atau penyusutan kabel dapat menyebabkan kegagalan pada jalur bus.

Dalam situasi modern, topologi bus dan penggunaan kabel koaksial umumnya telah digantikan oleh teknologi dan topologi jaringan yang lebih canggih, seperti topologi bintang dengan kabel UTP dalam jaringan Ethernet.

Artikel terkait:

Danar Virdaus

Danar Virdaus

Lulusan Teknik Informatika yang sudah berkecimpung di dunia internet sejak 2002. Penikmat kopi, tertarik pada content writing dan blogging.